Bengkayang – Kapolda Kalimantan Barat irjen Pol Pipit Rismanto, bersama Wakapolda, serta Pejabat Utama Polda Kalbar dan Forkopimda Kabupaten Bengkayang, melakukan Ground Breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Jagung di Kabupaten Bengkayang, Senin (20/1/25).
Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik jagung ini merupakan momen yang sangat berharga. Selain untuk mendukung ketahanan pangan nasional, pabrik ini juga menjadi wujud nyata dari upaya pemerintah dalam mendukung hilirisasi jagung.
Peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik pengolahan jagung ini berlokasi di Jalan Bukit Tinggi, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkayang sangat mendukung program pembangunan pabrik jagung dalam program ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bengkayang.
“Kami selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang mendukung penuh seluruh program dari Kapolda Kalbar dan Kapolres Bengkayang saat ini, mulai dari pembangunan pabrik, pengolahannya hingga menjadi produk unggulan olahan jagung yang tentunya dapat mensejahterakan petani dan masyarakat sekitar,” kata Kapolda.
Sementara itu, Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit Rismanto dalam sambutannya menegaskan pentingnya keberadaan pabrik ini untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.
“Kami ingin menjadikan jagung tidak hanya sebagai komoditas mentah, tetapi juga sebagai produk olahan berkualitas tinggi yang bisa bersaing di pasar internasional. Kehadiran pabrik ini adalah bukti nyata bahwa hilirisasi hasil pertanian di Kalimantan Barat tidak lagi hanya rencana, tetapi sudah menjadi kenyataan,” ucap Kapolda.
Pabrik ini dibangun diatas lahan 6 hektar dengan fasilitas yang sangat memadai, termasuk ruang pengolahan jagung seluas 360 meter persegi dengan kapasitas produksi 300 ton jagung kering per hari.
Ia berharap keberadaan pabrik ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan petani jagung, mengembangkan agribisnis, mendukung ketahanan pangan, mengurangi impor, dan memperkuat daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional.